Begini Cara Desain Atap Rumah agar Tahan Angin Kencang dan Badai Puting Beliung

3 20251014 163832 0002

RANCANGCITRA.COM – Ketika kabar badai puting beliung disertai hujan es kembali menghantam Lamongan, Jawa Timur, hati kita ikut bergidik. Kerusakan atap rumah yang terangkat paksa oleh amukan alam bukan lagi berita musiman, melainkan ancaman nyata di tengah krisis iklim.

Kunci utama dalam desain atap storm-proof adalah minimasi area tangkapan angin dan penguatan struktur pengikat. Secara arsitektural, bentuk atap yang paling tangguh menghadapi angin kencang bukanlah Atap Pelana sederhana, melainkan Atap Perisai (Hip Roof) atau Atap Limas (Pyramid Roof). Bentuk ini memiliki empat sisi miring, yang mendistribusikan tekanan angin secara lebih merata ke seluruh struktur dinding.

Lupakan kemiringan atap yang terlalu curam atau terlalu landai. Menurut standar, kemiringan atap yang ideal untuk iklim tropis rawan angin adalah antara 25 hingga 30 derajat. Kemiringan ini efektif mengalirkan air hujan deras sekaligus meminimalkan beban uplift (gaya angkat) yang disebabkan oleh hisapan angin kencang di atas permukaan atap.

Struktur rangka adalah nyawa. Untuk melawan daya hisap badai puting beliung, penggunaan rangka atap baja ringan harus diikuti dengan teknik pengikatan yang presisi. Setiap elemen, dari kuda-kuda hingga reng, harus terikat kuat pada balok pengunci di bagian atas dinding (ring balok), menggunakan baut atau anchor bolt berkualitas tinggi, bukan sekadar paku biasa.

Pemilihan material penutup atap juga vital. Genteng tanah liat keramik dengan bobot yang stabil lebih disarankan karena massanya cenderung menahan gaya angkat angin. Jika menggunakan atap ringan seperti metal atau uPVC, pastikan material tersebut memiliki sistem interlock atau penguncian antar lembaran yang sangat rapat dan dipasang dengan sekrup khusus anti-angin.

Area paling rentan adalah tepian dan sudut atap. Di sinilah angin bekerja paling keras. Untuk mencegah genteng terlepas di bagian ini, aplikasikan teknik pengikatan genteng (roof clipping) secara berkala, terutama di baris pertama dan terakhir. Ini adalah detail kecil yang sering diabaikan, padahal krusial saat badai es datang.

Bukan hanya tentang kekuatan, tetapi juga pencegahan. Rutin memangkas pohon besar di dekat rumah wajib dilakukan, sebab pohon tumbang adalah penyebab kerusakan atap nomor satu. Periksa dan perkuat kembali sambungan fascia (lisplang) dan talang air, karena bagian yang longgar akan mudah menjadi titik awal kehancuran struktur atap.

Mengubah desain atap menjadi storm-proof adalah investasi keselamatan jangka panjang. Jangan hanya menunggu hingga badai Lamongan berikutnya datang. Keputusan untuk membangun hunian yang adaptif terhadap cuaca ekstrem hari ini adalah manifestasi cinta pada keluarga dan perlindungan aset berharga.***

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top