
RANCANGCITRA.COM – Banyak orang rela mengorbankan fungsi hanya demi estetika rumah. Tren ini semakin marak di media sosial, ketika foto hunian cantik viral tanpa mempertimbangkan kenyamanan penghuni di dalamnya. Padahal, rumah bukan sekadar tampilan luar, melainkan tempat hidup yang harus bisa mendukung aktivitas sehari-hari.
Fenomena ini sering muncul ketika estetika rumah arsitek dipahami sebatas gaya visual, bukan konsep yang menyatukan fungsi dan keindahan. Akhirnya, rumah tampak menawan di kamera, tapi kurang nyaman ditempati. Lahan sempit semakin memperparah masalah ini, karena ruang yang terbatas justru menuntut efisiensi, bukan sekadar dekorasi.
Tidak jarang orang hanya terpaku pada gambar rumah estetika di Pinterest atau Instagram. Mereka terbuai dengan desain clean look, namun melupakan kebutuhan penyimpanan, ventilasi, atau sirkulasi cahaya. Hasilnya, rumah tampak modern tetapi penghuninya kesulitan beraktivitas secara praktis.
Sebaliknya, konsep rumah fungsional seharusnya menjadi fondasi utama. Rumah fungsional menekankan kenyamanan penghuni dengan tata ruang yang efisien. Misalnya, memilih furnitur multifungsi agar ruang kecil tetap lega, atau menghadirkan bukaan besar untuk sirkulasi udara yang sehat.
Arsitek modern kini banyak menerapkan desain rumah fungsional yang memadukan estetika dan efisiensi. Contohnya, rak dinding built-in, ruang terbuka serbaguna, hingga konsep open plan yang membuat rumah terasa lapang meski berdiri di lahan terbatas.
Konsep rumah minimalis fungsional juga semakin digandrungi. Tidak hanya enak dipandang, tetapi juga ramah aktivitas sehari-hari. Prinsip minimalis menekankan “less is more,” di mana dekorasi secukupnya justru memperluas ruang gerak dan menghadirkan kenyamanan jangka panjang.
Bahkan dalam perencanaan, denah rumah fungsional jadi kunci. Denah yang baik tidak hanya indah secara visual, tapi juga memudahkan alur penghuni. Setiap ruang harus punya tujuan jelas, tanpa terjebak sekadar memuaskan mata tamu yang datang.
Pada akhirnya, tujuan fungsional rumah tinggal adalah mendukung kualitas hidup penghuninya. Estetika penting, tapi jangan sampai rumah berubah jadi galeri tanpa jiwa. Hunian terbaik adalah yang memadukan fungsi, kenyamanan, dan keindahan secara seimbang.***
