
RANCANGCITRA.COM – Di era desain terbuka dan serba transparan, kebutuhan akan privasi (konsep aurat friendly) di rumah menjadi sangat mendesak, terutama bagi muslimah. Rumah bukan hanya tentang keindahan, tetapi juga tentang kenyamanan bergerak tanpa khawatir aurat terlihat tamu non-mahram. Kunci dari desain rumah hijab friendly bukanlah mengorbankan estetika, melainkan menerapkan strategi tata ruang yang cerdas dan modern.
Trik pertama dan paling mendasar adalah Pemisahan Jelas Ruang Publik dan Privat. Ruang tamu yang berfungsi sebagai area publik wajib dipisahkan secara struktural dari ruang keluarga, kamar tidur, dan area servis. Batasan ini bisa diwujudkan melalui dinding masif, bukan sekadar partisi minimalis.
Untuk menghindari tamu langsung melihat ke area privat, penting adanya Penciptaan Ruang Transisi (Foyer atau Selasar). Foyer berfungsi sebagai ‘filter’ visual, mengarahkan tamu ke ruang tamu tanpa harus melewati ruang keluarga. Ini memberikan waktu bagi penghuni wanita untuk bersiap diri jika ada tamu tak terduga.
Aspek spiritual juga tak kalah penting. Penempatan Area Ibadah yang Strategis (Mushola) sebaiknya berada di lokasi yang tenang, jauh dari hiruk pikuk ruang tamu, dan mudah diakses namun tetap privat. Mushola yang dirancang dengan baik meningkatkan kekhususan beribadah.
Area lain yang membutuhkan perhatian adalah dapur. Desain Dapur Tertutup atau Semi-Tertutup sangat disarankan. Dapur terbuka memang tren, tetapi dapur yang semi-tertutup atau tertutup penuh menjaga aktivitas memasak yang seringkali dilakukan tanpa hijab tetap privat dari pandangan tamu di ruang publik.
Bagi yang menyukai aktivitas luar ruangan, manfaatkan Penggunaan Inner Court (Halaman Dalam) untuk Aktivitas Bebas Jilbab). Inner court atau halaman yang tertutup oleh badan bangunan memberikan ruang bebas pandang dari luar. Di sini, muslimah bisa berjemur, berolahraga, atau menjemur pakaian dengan leluasa.
Selanjutnya, perhatikan Pengaturan Jendela dan Bukaan (Meminimalisir View dari Luar). Gunakan jendela tinggi, secondary skin, rooster, atau shutter yang bisa diatur untuk mendapatkan cahaya alami tanpa mengorbankan privasi. Tujuannya adalah memastikan bahwa dari luar, pandangan ke dalam ruangan publik tidak mudah tercuri.
Trik terakhir berfokus pada efisiensi internal: Desain Kamar Mandi Utama yang Terhubung Langsung dengan Area Privat. Hal ini mengurangi kebutuhan untuk berjalan melintasi area umum saat baru selesai mandi atau berganti pakaian. Dengan menerapkan ketujuh trik ini, desain rumah privasi Anda akan terwujud sempurna, menggabungkan syariat dan kenyamanan kontemporer.***
