Self-Healing Concrete: Beton Yang Bisa Menyembuhkan Diri Sendiri

3

RANCANGCITRA.COM – Siapa sangka, material bangunan paling fundamental di dunia, beton, kini berevolusi layaknya makhluk hidup. Fenomena keretakan beton yang selama ini dianggap sebagai takdir kerusakan, kini bisa dilawan. Era pemeliharaan manual yang mahal, rentan terhadap cuaca, dan memakan waktu panjang, sebentar lagi akan berakhir.

Inovasi yang dinamakan Self-Healing Concrete (Beton Penyembuh Diri) adalah jawabannya. Secara sederhana, Self-Healing Concrete adalah beton cerdas yang memiliki kemampuan intrinsik untuk memperbaiki retakan kecil tanpa campur tangan manusia. Keretakan mikro yang biasa muncul akibat beban, penyusutan, atau faktor lingkungan tidak lagi menjadi ancaman. Ini adalah gebrakan di dunia konstruksi yang akan mengubah masa pakai bangunan secara radikal. Lalu, bagaimana beton yang keras ini bisa memiliki kemampuan menyembuhkan diri? Rahasianya terletak pada kapsul-kapsul mikro yang terpendam di dalam campuran beton.

Kapsul ini berisi agen penyembuh baik berupa polimer, mineral, atau, yang paling populer, bakteri bersama dengan nutrisi pemicunya.Prinsip kerjanya sangat elegan dan otomatis. Ketika keretakan muncul pada beton, retakan tersebut akan memotong atau membuka kapsul mikro. Agen penyembuh yang ada di dalamnya akan langsung bereaksi. Jika menggunakan bakteri, air yang masuk melalui retakan akan mengaktifkan spora bakteri tersebut.Bakteri yang paling umum dan efektif digunakan dalam teknologi ini adalah spesies dari genus Bacillus (misalnya, Bacillus pseudofirmus atau Sporosarcina pasteurii).

Bakteri ini adalah alkaliphiles, yang berarti mereka mampu bertahan hidup dalam lingkungan basa ekstrem seperti beton, dan dapat dorman (tertidur) selama bertahun-tahun. Setelah aktif, bakteri akan memakan nutrisi organik (biasanya kalsium laktat) dan menghasilkan metabolit utama: Kalsium Karbonat CaCO3, atau batu kapur. Kalsium karbonat inilah yang secara bertahap mengisi dan merekatkan kembali retakan mikro hingga tertutup rapat dan padat.

Penggunaan Self-Healing Concrete Technology tidak hanya menjanjikan struktur yang lebih tahan lama, tetapi juga penghematan biaya pemeliharaan jangka panjang. Beberapa proyek percontohan global, seperti jembatan dan struktur bawah tanah di Belanda dan beberapa lokasi di Eropa, sudah mulai mengadopsi sistem revolusioner ini sebagai prosedur standar pembangunan. Inovasi ini membuka lembaran baru dalam Self-Healing Concrete Book arsitektur berkelanjutan. Bayangkan, infrastruktur kritis seperti jembatan dan terowongan kini bisa ‘merawat diri’ sendiri, menjamin keamanan publik, dan mengurangi jejak karbon akibat perbaikan. Ini adalah masa depan beton.***

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top